Banten, 2 November – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu menegaskan sikap tegas organisasi untuk menolak segala bentuk aksi unjuk rasa yang bersifat anarkis.
Dalam pernyataan yang disampaikan pada 2 November 2025, Ketua BEM Banten, Bagas Yulianto, dalam kegiatan Konsolidasi Publik dengan menyatakan bahwa perjuangan mahasiswa tidak boleh keluar dari koridor konstitusi dan nilai-nilai kemanusiaan. Menurutnya, mahasiswa sebagai agen perubahan harus menjadi teladan dalam menjaga etika demokrasi.
“Kami menolak aksi yang berujung pada kekerasan dan perusakan. Perjuangan mahasiswa seharusnya menjadi contoh perlawanan yang cerdas, damai, dan beradab,” ujar Bagas. Ia menambahkan bahwa BEM Banten Bersatu akan memfokuskan gerakannya pada advokasi kebijakan publik dan riset berbasis data, bukan pada mobilisasi massa yang berpotensi menciptakan ketegangan sosial. Menurutnya, langkah tersebut lebih efektif untuk menghasilkan perubahan yang substansial bagi masyarakat.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya intensitas demonstrasi di berbagai daerah yang menimbulkan korban jiwa serta kerusakan fasilitas umum. BEM Banten Bersatu, bersama sejumlah aliansi mahasiswa di tingkat nasional, mengecam keras tindakan represif aparat terhadap demonstran serta menyerukan penegakan hak asasi manusia. Meski demikian, Bagas menegaskan bahwa tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun—baik dari aparat maupun peserta aksi—tidak dapat dibenarkan. Ia mengajak semua pihak untuk menempuh jalur dialog dan musyawarah dalam menyampaikan aspirasi politik maupun sosial.
“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menjadi garda depan perubahan tanpa harus menimbulkan kekacauan. Kritik tetap bisa tajam, namun harus disampaikan dengan cara yang santun dan terukur,” ungkapnya.
Lebih jauh, BEM Banten Bersatu akan mengoptimalkan kajian dan forum diskusi terbuka sebagai sarana edukasi politik bagi mahasiswa dan masyarakat. Program ini diharapkan dapat memperkuat literasi demokrasi serta meningkatkan kesadaran hukum di kalangan generasi muda.
Bagas juga mengajak seluruh elemen mahasiswa di Indonesia untuk menyatukan semangat perjuangan secara kolektif dan konstruktif, bukan terpecah oleh tindakan provokatif. Ia menilai bahwa keutuhan gerakan mahasiswa adalah kunci utama dalam mendorong lahirnya kebijakan publik yang berpihak pada rakyat.
Sebagai penutup, Bagas menegaskan kembali bahwa BEM Banten Bersatu akan terus berdiri di garis depan perjuangan rakyat melalui jalur damai, akademis, dan konstitusional. “Kami percaya bahwa perubahan sejati hanya bisa dicapai dengan pikiran yang jernih dan hati yang bersih.”






