Jakarta, 29 Oktober 2025 – Generasi Muda Nahdliyin Jakarta (GMN Jakarta) menyatakan sikap tegas untuk tidak mendukung wacana pergantian Kapolri, karena menilai langkah tersebut tidak tepat di tengah upaya reformasi Polri yang sedang dijalankan secara internal. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Umum GMN Jakarta, Hendryk Kasenjer, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap Tim Transformasi Reformasi Polri (TTRP) yang dibentuk guna memperkuat profesionalisme, transparansi, serta kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Menurut Hendryk, reformasi Polri harus dijalankan secara sistematis, terukur, dan berkelanjutan, bukan dengan pendekatan reaktif yang berpotensi mengganggu stabilitas kelembagaan dan keamanan nasional. “Kami menilai langkah TTRP merupakan bentuk kesadaran internal Polri untuk terus berbenah dan memperkuat pelayanan kepada masyarakat. Reformasi sejati harus lahir dari kesadaran institusi itu sendiri,” ujar Hendryk.
Lebih lanjut, Hendryk juga menyoroti pentingnya evaluasi terhadap program-program pemerintah, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG), agar pelaksanaannya semakin efektif, tepat sasaran, dan tidak menimbulkan gejolak sosial.
“Evaluasi terhadap program nasional seperti MBG penting dilakukan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya kelompok rentan. Kebijakan yang baik harus terus disempurnakan tanpa kehilangan tujuan utamanya,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Hendryk menegaskan bahwa Generasi Muda Nahdliyin Jakarta akan terus mendukung stabilitas keamanan dan politik nasional, serta mengajak seluruh elemen bangsa untuk berpikir jernih, menjaga persatuan, dan mendukung langkah-langkah reformasi kelembagaan demi kemaslahatan rakyat.






