Depok – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, KH. Syihabudin Ahmad, menyerukan kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga suasana kondusif dan tidak mudah terprovokasi oleh hasutan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ia menekankan, meskipun situasi saat ini relatif aman, kondisi bangsa masih membutuhkan kewaspadaan dan sikap tenang dari seluruh elemen.
“Silakan berdemonstrasi karena itu adalah hak warga negara yang dilindungi undang-undang. Namun, hendaknya dilakukan dengan tenang, sabar, dan menyampaikan tuntutan tanpa kekerasan. Bangsa kita sejak dahulu sudah hidup rukun, akrab, dan harmonis. Jangan sampai tindakan anarkis merusak persaudaraan dan dimanfaatkan oleh mereka yang tidak mencintai negeri ini,” ujar KH. Syihabudin di Depok.
Menurutnya, kebebasan menyampaikan aspirasi harus ditempatkan dalam bingkai demokrasi yang sehat dan beradab. Ia mengingatkan bahwa aksi yang berujung pada kekerasan justru akan merugikan masyarakat sendiri serta mencoreng wajah persatuan bangsa.
KH. Syihabudin juga menyoroti pentingnya bijak bermedia sosial di tengah derasnya arus informasi. “Setiap kata atau kalimat yang bernuansa provokasi sebaiknya tidak ditanggapi. Sekarang ini banyak berita yang belum jelas kebenarannya beredar di media sosial. Kalau kita tidak tabayyun, tidak check and recheck, mudah sekali emosi tersulut dan akhirnya kita tidak bisa mengendalikan diri,” jelasnya.
Ia menegaskan, menjaga ketenangan dan keharmonisan sosial merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa, bukan hanya aparat penegak hukum. Karena itu, masyarakat diminta berperan aktif menahan diri dari sikap-sikap yang bisa memperuncing keadaan serta lebih mengedepankan musyawarah dan komunikasi yang damai.
“Sekali lagi mari kita sama-sama menjaga negeri ini. Kita jaga semua aspek kehidupan agar Indonesia tetap aman, damai, dan makmur di bawah bimbingan Allah SWT. Dengan persatuan dan kesabaran, insya Allah kita dapat melewati segala dinamika tanpa harus terpecah belah,” pungkasnya.