Tidore Kepulauan – Dalam suasana khidmat peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sebanyak 30 eks anggota Negara Islam Indonesia (NII) di Maluku Utara secara resmi mengikrarkan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Acara berlangsung di Kantor Gubernur Maluku Utara, Desa Galala, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, Minggu (17/8).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos, Kapolda Malut Irjen Pol. Drs. Waris Agono, M.Si, Kajati Malut Herry Ahmad Pribadi, S.H., M.H, Danrem Brigjen TNI Noh Solehudin, Kasatgaswil Maluku Utara Densus 88 Anti Teror Polri AKBP. MUSLIM NANGGALA S.I.K., M.H serta sejumlah pejabat tinggi dari unsur TNI, Polri, Kejaksaan, DPRD, hingga BNN.
Rangkaian acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Setia NKRI oleh para mantan anggota NII. Dalam ikrar tersebut, mereka dengan penuh kesadaran menyatakan keluar dari NII, menolak bergabung kembali dengan organisasi yang bertentangan dengan Pancasila, serta berkomitmen menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos dalam sambutannya menegaskan bahwa Maluku Utara adalah rumah kebangsaan yang menjunjung tinggi persatuan dalam keberagaman. Ia juga menegaskan tidak ada ruang bagi gerakan separatis yang bertentangan dengan ideologi bangsa.
“Dengan tegas saya nyatakan, tidak ada tempat bagi gerakan separatis seperti NII maupun gerakan lain yang tidak senafas dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Saya apresiasi langkah Polri, khususnya Densus 88, yang telah membimbing mantan anggota NII untuk kembali ke pangkuan NKRI,” tegas Sherly.
Selain itu, Gubernur juga menyampaikan dukungan penuh terhadap pendampingan dan pembinaan eks anggota NII agar dapat berdaya saing di bidang sosial-ekonomi serta menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Acara berlangsung khidmat dengan penandatanganan naskah ikrar, penghormatan dan penciuman bendera Merah Putih, hingga penyerahan tali asih oleh Gubernur kepada para peserta. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama serta dilanjutkan dengan upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Lapangan Kantor Gubernur Maluku Utara.
Turut hadir pula 30 eks simpatisan NII, 14 Jamaah Islamiyah (JI) dan 1 eks narapidana terorisme JAD atas nama Rini Ilyas, yang ikut serta dalam ikrar setia kepada NKRI.
Dengan terselenggaranya acara ini, momentum Hari Kemerdekaan RI ke-80 di Maluku Utara tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga menandai kembalinya anak bangsa ke pangkuan Ibu Pertiwi. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman, lancar, dan penuh semangat persatuan.