Menjaga Silaturahmi Antar Habaib dan Kiai: Seruan Habib Syakur Sikapi Polemik Gus Fuad

Jakarta – Menyikapi viralnya pernyataan kontroversial Gus Fuad Plered yang diduga mengandung unsur penghinaan terhadap Guru Tua, inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengajak para ulama dan tokoh agama agar bersama-sama turun tangan untuk meredakan ketegangan dengan mempercayakan pada proses hukum yang tengah bergulir di Kepolisian.

“Masyarakat agar tetap tenang, tidak terprovokasi, dan mempercayakan proses hukum yang sedang berjalan,” kata Habib Syakur, hari ini.

Bacaan Lainnya

Dirinya mengimbau semua pihak untuk tidak mengambil tindakan yang dapat memecah belah persatuan, hindari main hakim sendiri dan menyelesaikan masalah melalui jalur hukum yang sah.

“Kita harus percaya pada proses hukum yang kini ditangani pihak Kepolisian. Jangan sampai emosi, merusak ukhuwah Islamiyah yang sudah terbangun puluhan tahun,” ujarnya

“Mari kita tinggalkan cara-cara kekerasan. Mari sikapi masalah ini dengan bijak, bukan dengan permusuhan,” ucap dia lagi.

Habib Syakur menambahkan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Ia pun berpesan agar bersama-sama jaga kedamaian dan persaudaraan dengan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Selain itu, Habib Syakur juga mengingatkan pentingnya bagi sebagai umat Islam untuk kembali mengingat pesan utama Rasulullah SAW: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara” (QS. Al-Hujurat: 10).

“Kita harus ingat, persatuan umat Islam adalah harga mati. Perbedaan pandangan harus disikapi dengan bijak, bukan dengan saling mencaci atau memecah belah,” jelasnya.

Habib Syakur percaya, dengan kebesaran hati dan akhlak mulia, para tokoh umat akan memilih jalan dialog, klarifikasi, dan saling maaf-memaafkan.

“Inilah waktunya bagi seluruh elemen umat untuk bersatu, bukan saling menyudutkan. Jangan merusak persaudaraan,” tuturnya.

Kata dia, pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah menginginkan permasalahan tersebut bisa terselesaikan secepatnya, tidak berlarut-larut. Mari kita jaga ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan sesama Muslim.

“Hindari narasi yang memecah belah, baik di media sosial maupun di tengah masyarakat. Sebab, musuh sejati umat bukanlah sesama Muslim, tapi kebodohan, kemiskinan spiritual, dan hilangnya kasih sayang di antara kita,” katanya lagi.

Dikatakannya, Habaib dan kiai adalah saudara seiman. Makanya mari jaga tali silaturahmi dan selesaikan perbedaan dengan dialog, bukan konflik.

“Umat Islam harus bersatu dalam keragaman dan tidak mudah terprovokasi oleh isu yang memecah belah. Kita kuat jika bersatu, lemah jika terpecah,” sebutnya.

“Evaluasi bersama untuk dijadikan pembelajaran bersama untuk saling menasihati, dan menjaga adab dalam perbedaan. Sesama umat Islam harus saling menguatkan, bukan menjatuhkan,” pungkasnya.

Pos terkait